Monday, April 16, 2007

Reinkarnasi sebagai Sebuah Konsep Hidup

Tulisan ini masih memiliki hubungan dengan ngaben atau mamukur di Bali sbg penyucian atma (roh) yg ide-nya saya dapatkan dari petuah beberapa pendeta saat upacara pedikshan kemaren. Atma tidak bisa mati tapi akan kembali kepada-Nya. Proses kelahiran kembali atma ke dunia dikenal dgn istilah reinkarnasi. Ada konsep dalam Hindu Bali ttg makhluk hidup sesuai kemampuan yg dimiliki yaitu Bayu (gerak), Sabda (bicara), dan Idep (pikiran).Tumbuh-tumbuhan adalah tingkatan terendah karena hanya memiliki unsur bayu (gerak) saja. Binatang memiliki dua unsur yaitu bayu (gerak) dan sabda (kemampuan bicara). Manusia adl yg tertinggi dgn unsur bayu, sabda, idep. Manusia dikatakan sempurna karena ada unsur idep (pikiran) yg mampu membedakan mana baik dan buruk. Reinkarnasi sbg proses kelahiran kembali atma sangat dan PASTI dipengaruhi oleh karma atau perbuatan atma dalam badan yg ditempati sebelumnya. Semakin baik karmanya maka akan semakin baik proses reinkarnasi yg dijalani nantinya. Reinkarnasi berjenjang dgn tingkatan tumbuhan, hewan, manusia. Tumbuhan bisa reinkarnasi menjadi hewan, hewan bisa menjadi manusia, manusia bisa jadi hewan, hewan bisa jadi tumbuhan. Pertanyaannya kok bisa??. Pikirkan saja perkembangan kuantitas/jumlah manusia yg semakin banyak. Darimana asalnya? Yah dari peningkatan kehidupan atma ini. Manusia yg tadinya hanya ada Adam dan Hawa masak bisa jadi milyara-an jiwa sih??. Atma dari pohon ke hewan dan hewan ke manusia inilah menyebabkan terjadinya perkembangan kehidupan manusia. Pohon beringin yg disucikan dan banyak dipakai dalam kegiatan keagamaan dalam reinkarnasi berikutnya bisa menjadi hewan spt sapi atau binatang lain yg mampu melindungi spt ayam. Coba anak ayam kita tangkap, apa enggak dikejar ama induknya tuh?. Hewan2 yg sering dipakai dalam kurban suci spt ayam brumbun, sapi, bebek berjambul, babi (kucit butuhan) atau anjing belangbungkem (hitam putih coklat) bisa menjadi manusia. Ini tidak lepas dari doa puja sang pendeta saat memimpin ritual yaitu agar hewan2 ini lahir lebih baik lagi karena dipakai sbg sarana yadya/pengorbanan suci. Kalau manusia ke manusia sudah pasti itu.

Saya tertarik dgn konsep reinkarnasi dari hewan ke manusia. Sebelumnya saya tidak percaya karena tidak ada penjelasan logik. Saya coba amati dan persepsikan sesuai penjelasan para pendeta, eh hampir mirip. Contoh adalah anjing yg paling sering dipakai saat ada ritual agama di Bali yaitu jenis anjing berwarna putih coklat mulut hitam (belangbungkem). Bisa jadi proses reinkarnasi yg dijalani oleh anjing ini adl menjadi manusia. Salah satu karakter umum anjing itu selalu menggonggong. Manusia yg selalu ngomong dan berkoar-koar tanpa ada solusi bisa jadi reinkarnasi anjing ini. Atau bebek jambul yg berkarakter ribut sambil nyosorin temennya. Bisa jadi orang yg suka ribut dan menyalahkan orang lain tanpa melihat dirinya adalah reinkarnasi dari bebek jambul. Atau babi kecil (kucit butuhan) yg masih kecil sudah suka mengawini babi lain bisa ditafsirkan sbg manusia yg kerjaannya suka mengumbar hawa nafsu seks dgn lawan jenis saja. Could be kan…??

Reinkarnasi manusia yg karmanya baik jelas terlihat dari kelahirannya dgn wajah tampan/cantik, tubuh sempurna, sehat, dan lahir dikeluarga yg kaya materi. Kalau karmanya buruk bisa jadi lahir sbg orang cacat, buruk rupa, miskin dan sakit-sakitan pula. Di Bali lahir di keluarga kaum brahmana adalah anugerah karma baik. Karena status sosialnya sbg brahmana dia akan dihormati oleh orang lain. Bukan itu sebenarnya yg utama, tapi menjadi brahmana adl kesempatan utk melayani Tuhan lebih besar dgn menjadi Sulinggih (pendeta), karena syarat menajdi sulinggih adalah berasal dr kaum brahmana. Menjadi sulingih adalah jalan utk menyatu dgn Tuhan, tidak kembali reinkarnasi. Kenapa..?. Karena sejatinya mengalami proses reinkarnasi adalah sebuah penderitaan dan terikat dgn hukum lahir, berkembang dan mati. Sebagai manusia kita menderita. Masak dalam minimal 2x sehari perut harus diisi makanan, padahal sebelumnya sudah kita isi dengan makanan. Kalau enggak diisi tubuh jadi lemah trus sakit deh. Tambah menderita kan. Orang yg ngurusin kita sakit lebih menderita lagi, lha wong ngurus dirinya ajah udah menderita, tambah beban lagi ngurusin orang lain yg sakit. Makanya saya bersyukur lahir sbg manusia dan karenanya saya selalu berprinsip dlm menjalani hidup ini adalah memperbaiki karma buruk menjadi karma baik dgn harapan saya tidak akan reinkarnasi lagi ke dunia tetapi bisa menyatu dgn Tuhan. Sorry kalau tulisan ini agak sedikit ber-filsafat karena emang reinkarnasi adalah sebuah konsep dasar filosofi hidup. Kalau di-argumen-kan akan jadi panjang sesuai penafsiran masing-masing individu, makanya dikembalikan lagi kepada percaya atau tidaknya kita thd adanya proses reinkarnasi.

No comments: